Atambua, lldikti15.kemdikbud.go.id – Dalam rangka menunjukkan komitmen untuk mendukung dan mengembangkan kapasitas sumber daya manusia di sektor pertahanan dan keamanan serta sektor pendidikan dan kebudayaan, maka Universitas Pertahanan Republik Indonesia menjalin kerjasama dengan Pemerintah Republik Rakyat Tiongkok. Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan Perjanjian Kerjasama (MoU) yang dilakukan di Kampus Politeknik Pertahanan Ben Mboi Belu, NTT pada Kamis, 5 Juni 2025.
Penandatanganan ini dihadiri langsung oleh Bupati Belu, Willybrodus Lay, SH, Dekan Fakultas Vokasi Logistik Militer (FVLM) Universitas Pertahanan Republik Indonesia Brigadir Jenderal TNI Ir. Kristijarso, S.IP., M.M., Dekan Politeknik Ben Mboi Unhan RI, Laksamana Pertama TNI Dr. Ir. Agus Adriyanto, ST., M.M., M.Tr.Opsla., CIQaR., IPU., ASEAN Eng., ACPE, Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar, Zhang Zhisheng, serta Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XV NTT, Prof. Dr. Adrianus Amheka, ST., M.Eng.

Dalam sambutannya Bupati Belu Willybrodus Lay menyampaikan apresiasi kepada Presiden Prabowo atas inisiatif pembangunan Universitas Pertahanan Republik Indonesia di Kabupaten Belu, serta menyoroti pentingnya kerjasama dengan pihak asing seperti Jianxing University untuk meningkatkan mutu pendidikan di daerah.
“Keberadaan UNHAN di Kabupaten Belu merupakan kebanggaan masyarakat dan nilai tambah dalam pendidikan regional. Kerjasama dengan pihak luar, khususnya pemerintah Tiongkok dan Jiaxing University merupakan upaya untuk memajukan sektor pendidikan melalui kolaborasi,” ujar Bupati Willybrodus. Willybrodus juga menekankan peran strategis Kabupaten Belu sebagai bagian dari perbatasan Indonesia dengan Timor Leste dalam menjaga kedaulatan negara, sekaligus menyampaikan harapan agar momentum yang tercipta dapat membawa kemajuan yang lebih baik ke depan.

Sementara Konsul Jenderal Republik Rakyat Tiongkok di Denpasar, Zhang Zhisheng, menyoroti kerjasama kedua negara yang telah berlangsung lama dalam bidang pembangunan, ekonomi, serta keamanan, dan menegaskan bahwa kedua belah pihak telah mencapai sejumlah kesepakatan strategis untuk memperkuat hubungan tradisional dan keamanan regional.
Selain itu, Zhang menyampaikan dukungan terhadap inisiatif kerjasama yang melibatkan lembaga pendidikan di Indonesia untuk mengembangkan MoU dalam sektor bahasa, riset, teknologi, dan bidang lainnya, sekaligus menekankan pentingnya kolaborasi dalam menghadapi berbagai tantangan global dan regional, termasuk ancaman kejahatan lintas negara.
Kerjasama ini diharapkan membuka peluang baru bagi perkembangan kampus tersebut dan meningkatkan hubungan intelektual antara Indonesia dan Tiongkok serta memperkuat komunikasi dan koordinasi antara pejabat tingkat tinggi dari kedua negara untuk mengatasi tantangan keamanan dan ekonomi secara terstruktur.