Kota Kupang, lldikti15.kemdikbud.go.id – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XV kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung pembangunan daerah melalui peran aktif perguruan tinggi. Salah satu bentuk nyata dari dukungan tersebut adalah penyelenggaraan kegiatan Bimbingan Teknis dan Pembekalan Mahasiswa Program KKN Tematik “GENTASKIN” (Gerakan NTT Tuntas Stunting dan Kemiskinan) Tahun 2025 yang dilaksanakan secara hybrid di Aula St. Paulus Universitas Katolik Widya Mandira Kupang pada 28-29 Juli 2025.

Kegiatan Bimtek dibuka oleh Kepala LLDIKTI Wilayah XV Prof. Dr. Adrianus Amheka, ST., M.Eng yang dalam sambutannya menyoroti pentingnya peran pendidikan tinggi dalam mengatasi kemiskinan ekstrem dan stunting di Nusa Tenggara Timur melalui gerakan Gentaskin. Prof. Adrianus menekankan potensi besar mahasiswa untuk berkontribusi nyata dalam penurunan angka stunting dan kemiskinan ekstrem.
“Mahasiswa diposisikan sebagai ujung tombak dalam memastikan bahwa pendidikan tinggi yang ada, termasuk sains dan teknologi, berdampak positif bagi nusa dan bangsa serta diharapkan dapat menjadi talenta terbaik menuju Indonesia emas,” ujar Prof. Adrianus.
Prof. Adrianus juga menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor—pendidikan tinggi, pemerintah, dunia industri, dan masyarakat—untuk menurunkan kemiskinan ekstrem dan stunting di Nusa Tenggara Timur serta mengajak mahasiswa menjadi agen perubahan, hadir dengan empati dan hati, serta berharap program ini diadopsi sebagai prioritas nasional.
“Mahasiswa diharapkan menjadi agen perubahan dan inspirasi bagi masyarakat. Mahasiswa tidak hanya menggurui, tetapi juga belajar bersama masyarakat, mendengar dengan empati, dan bekerja dengan hati,” ucapnya.
Kegiatan bimbingan teknis dan pembekalan ini menghadirkan sejumlah narasumber dari berbagai institusi yang kompeten di bidangnya. Di antaranya:
- Prof. Dr. Ir. Doppy Roy Nendissa, MP dari Universitas Nusa Cendana, yang memberikan materi tentang pendekatan interdisipliner dalam penanganan stunting dan kemiskinan di masyarakat;
- Agustina Setia, SST., M.Kes dan Meirina S. Loaloka, SST., M.Gizi dari Poltekkes Kemenkes Kupang, yang mengulas Pola Asuh dan Kesehatan Ibu Anak Dalam 1000 HPK serta Simulasi Penanganan Kasus Stunting dan Kemiskinan Extreme Dengan Edukasi Gizi;
- Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset dan Inovasi Daerah Provinsi NTT Dr. Alfonsus Theodorus, ST., MT, yang menyampaikan arah Kebijakan Pembangunan Provinsi NTT Tahun 2025-2029;
- Kepala Divisi Pengabdian Masyarakat Universitas Katolik Widya Mandira Gerardus D. Tukan, S.Pd., M.Si, yang membahas Strategi Komunikasi dan Edukasi Masyarakat;
- Wakil Rektor I Universitas Katolik Widya Mandira Dr. Samuel Igo Leton, M.Pd, yang memberikan Penyusunan Rencana Kerja Kkn Tematik Lingkup LLDikti XV;
- Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi NTT Nixon M. Balukh, SP., M.Si yang menyampaikan Teknik Pembuatan Kebun Gizi dan Dapur Sehat Keluarga;
- Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Provinsi NTT Iwan Martino Pellokila, S.Sos, yang membahas Strategi Intervensi Penurunan Stunting Berbasis Komunitas dan Peran Mahasiswa Dalam Penguatan Posyandu dan Gizi Keluarga;
- Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi NTT Dr. Drs. Zet Libing, M.Si, yang memaparkan Strategi Pemberdayaan Ekonomi dan UMKM Desa;
- serta Rektor Universitas Nusa Nipa Dr. Jonas Klemens G. D. Gobang, yang menyampaikan Etika Lapangan dan Protokol KKN Tematik.
Sebagai penutup, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Ambrosius Kodo, mewakili Gubernur NTT Emmanuel Melkiades Laka Lena, menyampaikan sambutan sekaligus menutup Bimtek dan melepas secara resmi mahasiswa KKN Tematik Gentaskin 2025. Dalam sambutannya Ia menyampaikan apresiasi atas pelaksanaan KKN Tematik Gentaskin yang merupakan wujud kolaborasi pemerintah dan kampus dalam menuntaskan kemiskinan ekstrem dan stunting di NTT, mengingat data BPS 2024 menunjukkan NTT masih memiliki persentase penduduk miskin 19,02%, kemiskinan ekstrem 2,82%, dan prevalensi stunting tertinggi di Indonesia sebesar 37,0%.

Berbagai upaya telah dilakukan, seperti program Posyandu Tangguh dan One Village One Product, serta peluncuran perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi pekerja rentan.
“Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur mendukung penuh pelaksanaan kegiatan KKN tematik ini. Ini adalah bentuk dukungan moral dan komitmen bersama terhadap percepatan penurunan stunting dan pengentasan kemiskinan ekstrem,” ucap Ambrosius saat membacakan sambutan Gubernur.
Dengan bimbingan teknis ini, para peserta KKN Tematik GENTASKIN diharapkan tidak hanya siap secara intelektual, tetapi juga memiliki pemahaman sosial dan empati yang tinggi dalam mendampingi masyarakat di desa-desa sasaran pada tiga kabupaten di NTT. Kolaborasi lintas sektor yang terbangun melalui program ini diharapkan mampu mempercepat pencapaian target pembangunan di wilayah NTT, terutama dalam menurunkan angka stunting dan mengentaskan kemiskinan secara berkelanjutan.