Kota Kupang, lldikti15.kemndikbud.go.id – Kepala LLDIKTI Wilayah XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka, ST., M.Eng., menyambut baik kegiatan Bimbingan Tekhnis Layanan Ijin Belajar Mahasiswa Dan Penugasan Dosen Asing yang diselenggarakan Biro Administrasi Akademik dan Kemahasiswaan (BAAK), Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang, Kamis 22 Juni 2023.
Dalam sambutannya di aula gedung Rektorat St. Hendrikus, Universitas Katolik Widya Mandira (UNWIRA) Kupang kampus Penfui, profesor muda tersebut menyinggung bonus dan bencana demografi yang akan dihadapi Indonesia khususnya provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) di tahun 2030 mendatang.
Menurutnya NTT yang masuk dalam lima besar provinsi dengan tingkat kemiskinan yang tinggi serta pertumbuhan penduduk yang cepat, tentu akan menghadapi tekanan yang luar biasa untuk menyediakan lapangan kerja, perumahan, layanan kesehatan, dan pendidikan bagi populasi yang semakin meningkat.
Selain itu, proporsi penduduk yang lanjut usia semakin meningkat dapat menimbulkan tantangan dalam hal perawatan kesehatan, dana pensiun, dan ketersediaan tenaga kerja yang produktif. Sehingga kebijakan perawatan kesehatan dan sosial yang memadai perlu dirancang untuk memenuhi kebutuhan populasi lanjut usia yang semakin besar.
Secara geografis, letak provinsi NTT yang lebih dekat dengan Republik Demokratik Timor Leste-pun berpotensi mengalami perubahan kebijakan pemerintah maupun dalam pola migrasi dan mobilitas penduduk. Migrasi juga dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi, keragaman budaya, dan tekanan pada sumber daya di daerah yang menerima migran.
“Bila dilihat dari aspek potensialnya, dengan memiliki populasi yang lebih besar, provinsi NTT akan lebih banyak pekerja yang dapat berkontribusi pada kegiatan ekonomi. Hal Ini dapat mendorong pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan pembangunan.” Jelas Prof. Adrianus.
Lebih lanjut Prof. Adrianus menjelaskan, dengan populasi yang lebih besar akan berbanding lurus dengan peningkatan potensi konsumen dan pasar yang juga semakin besar. Ini dapat mendorong pertumbuhan sektor bisnis, peningkatan produksi, dan investasi. Perusahaan-perusahaanpun dapat mengambil keuntungan dari pasar yang lebih besar dan meningkatkan pendapatan mereka.
Jika pertumbuhan penduduk diimbangi dengan investasi dalam pendidikan, kesehatan, dan pelatihan, populasi yang lebih besar dapat menjadi sumber daya manusia yang berpotensi besar. Potensi demografi ini dapat memberikan keuntungan dalam hal inovasi, produktivitas, dan daya saing ekonomi.
Pertumbuhan penduduk yang beragam dapat menciptakan lingkungan yang kaya akan ide dan kreativitas. Dengan adanya berbagai latar belakang sosial, budaya, dan pendidikan, masyarakat dapat memanfaatkan keberagaman ini untuk mempromosikan inovasi, pemecahan masalah, dan perkembangan budaya.
Populasi yang lebih besar dapat berarti lebih banyak orang yang berkontribusi pada masyarakat dan kemanusiaan. Ada potensi untuk memiliki lebih banyak sukarelawan, pekerja sosial, dan tenaga medis yang dapat membantu mengatasi tantangan sosial dan kemanusiaan.
Diakhir sambutannya, Prof. Adrianus mengingatkan bonus demografi dapat dimanfaatkan dan bencana demografi dapat diminilisir jika melalui proses perencanaan dan pengelolaan yang tepat. Sehingga ia mengajak segenap pihak untuk turut berpartisipasi menghadapi bonus demografi 2030 mendatang.
“Namun Bapak Ibu, perlu diperhatikan bahwa dampak positif pertumbuhan penduduk ini dapat direalisasikan jika ada perencanaan dan pengelolaan yang tepat. Penting untuk memastikan bahwa pertumbuhan penduduk tidak mengakibatkan masalah lingkungan yang serius, tekanan pada sumber daya alam, atau kesenjangan sosial dan ekonomi yang lebih besar. Oleh karena itu, kebijakan yang tepat diperlukan untuk mengoptimalkan dampak positif pertumbuhan penduduk dan meminimalisir dampak negatifnya.” pungkasnya mengakhiri sambutannya.***
Sumber: Humas LLDIKTI Wilayah XV – Nusa Tenggara Timur