Kota Kupang, lldikti15.kemndikbud.go.id.- Maumere, Universitas Nusa Nipa kembali menggelar Rapat Senat Luar Biasa Terbuka dengan melepaskan 314 Wisudawan angkatan ke – XVII periode 1 Tahun Akademik 2022/2023 yang berlangsung di Auditorium Nawacita Universitas Nusa Nipa, Sabtu, 15/4/2023 sore.
Dalam sambutan pada acara tersebut, Ketua Yayasan Pendidikan Tinggi Nusa Nipa, Drs. Sabinus Nabu men-disclaimer bahwa beliau tidak sedang berkisah tentang kehebatan atau prestasi yang telah diraih oleh UNIPA sebagai sebuah success story, melainkan ingin menyampaikan pencapaian sebagaimana yang diisyaratkan melalui Permendikbud No.4 tahun 2020.
Drs. Sabinus Nabu menjelaskan, pengelolaan Universitas Nusa Nipa telah dikelola berdasarkan Prinsip Tata Kelolah yg baik (Good University Governance) dengan menerapkan 10 prinsip Good Governance dari UNDP yaitu prinsip akuntabilitas, transparansi, efektivitas dan efisiensi, nirlaba (non privite), ketaatan dalam peraturan dalam Undang – Undang Perguruan Tinggi, parsitivatif, dan bervisi strategis serta futuristik untuk UNIPA agar dapat bermetamorfosa menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum.
“Kekuatan yang dimiliki oleh UNIPA adalah komitmennya yang tinggi untuk menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi, taat asas dan terus berakselerasi dalam peningkatan kapasitas dan kapabilitas dosen,” ucap Drs. Sabinus.
Jumlah Dosen Tetap UNIPA saat ini sejumlah 344 orang yang terdiri dari S2 sebanyak 317 dan S3 sebanyak 27 orang. Dari 317 orang, sebanyak 277 orang dibiayai oleh yayasan melalui penugasan belajar S2 sejak tahun 2011 hingga 2023.
Sedangkan untuk S3, sebanyak 20 orang dibiayai oleh yayasan dan 7 orang lainnya mendapatkan beasiswa LPDP. Termasuk 2 orang didalamnya yang sedang dipersiapkan untuk melanjutkan studi S3 ke University of Tsukuba, Jepang dan Kansas State University, Amerika Serikat.
“Dua tahun lagi dan tahun-tahun yang akan datang dari Rahim UNIPA akan lahir Guru-Guru Besar. Kekuatan ini tentu dapat kita maksimalkan untuk meningkatkan klaster Perguruan Tinggi melalui hasil-hasil publikasi ke berbagai jurnal nasional dan internasional, yang mana saat ini jurnal nasional sebanyak 534 jurnal dan internasional 19 sebanyak jurnal”, sambung Drs. Sabinus.
Lebih lanjut Drs. Sabinus mengatakan, UNIPA juga telah memenuhi standar minimum kelayakan finansial baik untuk biaya operasional gaji dosen dan tendik, pembangunan prasarana infrastruktur perkuliahan seperti gedung gedung kuliah dan auditorium, pengadaan laboratorium teknik sipil, arsitek, kesehatan , perikanan, ilmu komunikasi, dan psikologi.
Dan pembangunan auditorium sejak tahun 2011 hingga 2022 telah menggunakan tiga lembaga auditor independen sesuai ketentuan perundang undangan dimana hasil penilaiannya adalah Wajar Tanpa Pengecualian (WTP).
Berbagai hasil riset dosen dan mahasiswa yang dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional, baik yang terindex Sinta maupun Scopus, secara signifikan terus meningkat dari waktu ke waktu. Begitu juga prestasi mahasiswa UNIPA yang diraih di berbagai kompetisi di tingkat nasional maupun internasional terus meningkat.
UNIPA juga telah menjalankan tanggung jawab sosial yaitu memberikan beasiswa kepada para mahasiswa yang berasal dari keluarga yg tidak mampu baik dari yayasan maupun dari beasiswa SKIM kerjasama dengan pemerintah dan lembaga keuangan.
Selain konsisten dalam pelestarian lingkungan hidup melalui program KKN Tematik, UNIPA juga pro-aktif mengatasi stunting dengan melibatkan mahasiswa dari program studi keperawatan secara tetap maupun mahasiswa- mahasiswa lain secara insidentil. UNIPA juga berperan dalam pembangunan perekonomian masyarakat melalui pembangunan UKM serta pengembangn industri dan kewirausahaan.
Dalam moment tersebut, Drs. Sabinus menyampaikan kepada Kepala LLDIKTI XV, Prof. Adrianus Amheka, bahwa pelaporan PD-DIKTI UNIPA dipastikan sehat, terakurasi dan tepat waktu.
“Bapak Kepala LLDIKTI Wilayah XV, Prof. Adrianus Amheka, dapat kami sampaikan bahwa pelaporan PD-DIKTI UNIPA kami pastikan sehat, terakurasi dan tepat waktu. Inilah pekerjaan kami sebagai Pengurus Yayasan yang merupakan badan penyelenggara Universitas Nusa NIPA yang tertera di dalam Rencana Operasional Pengembangan UNIPA Tahun 2005 sampai dengan Tahun 2025 sebagai fase pertama menuju akselerasi perguruan tinggi” ungkapnya.
Yayasan sebagai badan penyelenggara nanti mendorong rektorat beserta seluruh jajarannya untuk terus berbenah diri (semper reformanda). Kita semua diharapkan mendukungnya dan teruslah berdoa agar ikhtiar dan segala rencana strategis UNIPA dapat tercapai.
Yayasan menugas kan rektor bersama jajarannya untuk melakukan Acceleration Sustainable Development (percepatan peningkatan kapasitas dan kapabilitas yang berkelanjutan). UNIPA harus terus berbenah diri menuju Universitas Negeri Nusa Nipa berbentuk PTN BH. Untuk mencapainya dibutuhkan kerjasama yang sinergis dengan semua stakeholders. UNIPA harus dapat menjadi “lokomotif” perubahan (Agent of Change) bagi daerah ini, bagi kawasan regional dan bagi bangsa dan negara ini.
Untuk mencapai percepatan peningkatan kapasitas dan kapabilitas yang berkelanjutan pada UNIPA, Drs. Sabinus menghimbau kepada segenap pihak yang berkesempatan hadir pada Rapat Senat Luar Biasa Terbuka tersebut dan juga emua stakeholders agar mulai menyusun langkah strategis.
Pertama, Rekognisi dan peningkatan kualitas pelayanan Akademik dengan menambah Program Studi Baru seperti Prodi Kewirausahaan dan Prodi DKV yang telah dikeluarkan izin penyelenggaraannya. Prodi baru lainnya adalah Kebidanan, Pendidikan Profesi Guru, Peternakan, dan Teknologi Pangan.
Kedua, Aktif mengikuti Program Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka (MBKM). UNIPA termasuk perguruan tinggi yang sangat aktif menjalankan Program MBKM. Ada banyak dosen dan mahasiswa yang terlibat dalam Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa, Asistensi Mengajar dan juga memenangkan Hibah Bersaing untuk Akselerasi Implementasi Kurikulum MBKM dan Hibah Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM). Optimalisasi pelayanan akademik yang terintegrasi berbasis online melalui penerapan elektronik kampus (e-campuz) terus ditingkatkan dari waktu ke waktu.
Ketiga, pengembangan inkubator bisnis dan unit eksplorasi ilmiah oleh setiap program studi yang ada di Kampus UNIPA adalah hal yang telah menjadi tuntutan peradaban jika kita tidak ingin tergerus atau tersinggkir di era penuh persaingan dan bergerak begitu cepatnya ini.
“Akhir kata, saya mengajak kita untuk tetap memiliki semangat Non Scholae Sed Vitae Discimus. Kita belajar bukan hanya untuk sekolah, melainkan juga untuk hidup yakni hidup yang lebih baik dan berkualitas. Hidup yang bermakna tidak untuk diri kita sendiri, tetapi juga bermakna bagi sesama, lingkungan, bangsa dan negara. Dengan itu nama Tuhan pun selalu kita agungkan di bumi ini. Ad maiorem, Dei gloriam ! Kemuliaan hanya untuk Tuhan”, ujarnya.
“Dan mohon dukungan dari seluruh masyaratkat Nian Tanah Sikka, almni, orang tua, dan para mahasiswa sekalian untuk bersama kami semua mendoakan agar proses perubahan status Perguruan Tinggi Swasta menjadi Universitas Nusa Nipa Berbadan Hukum”, pungkas Drs. Sabinus .***
Sumber: Humas UNIPA