Kepala LLDIKTI Wilayah XV Hadir dalam Dialog Pagi Kupang, Bahas Penerimaan Mahasiswa Baru yang Inklusif dan Adaptif

Kupang, lldikti15.kemdikbud.go.id– Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka, ST., M.Eng, hadir sebagai narasumber dalam acara Dialog Pagi Kupang yang diselenggarakan di Studio RRI Kupang pada Senin, 28 April 2025. Dialog ini mengangkat topik yang sangat relevan dan penting bagi dunia pendidikan tinggi, yaitu “Meraih Kampus Impian, Penerimaan Mahasiswa Baru Inklusif dan Adaptif.”

Dalam kesempatan tersebut, Prof. Amheka menjelaskan bahwa LLDikti XV terus berupaya memastikan sektor pendidikan tinggi di Nusa Tenggara Timur (NTT) berjalan secara optimal. Salah satu upaya yang dilakukan adalah memfasilitasi berbagai aspek yang relevan, termasuk pemetaan menyeluruh untuk mendukung kemajuan pendidikan tinggi di wilayah tersebut, dengan perhatian khusus pada pemenuhan kebutuhan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas.

Prof. Amheka menjelaskan bahwa LLDIKTI Wilayah XV berperan penting dalam mengidentifikasi dan mengatasi berbagai tantangan yang dihadapi oleh perguruan tinggi di NTT.

“Kami tidak hanya berfokus pada pengembangan kualitas pendidikan, tetapi juga pada aspek keterjangkauan, keterlibatan masyarakat, dan relevansi pendidikan tinggi dengan kebutuhan lokal. Pemetaan yang kami lakukan mencakup berbagai faktor yang dapat mempengaruhi keberhasilan pendidikan tinggi di wilayah ini, seperti aksesibilitas, fasilitas, sumber daya manusia, sarana dan prasarana serta konektivitas dengan dunia industri serta sektor lainnya,” jelas Prof. Amheka.

Ia juga menambahkan bahwa dunia pendidikan tinggi harus mampu bertransformasi agar lebih inklusif dan adaptif terhadap kebutuhan masyarakat dan perkembangan zaman. Dengan adanya kebijakan penerimaan mahasiswa yang lebih terbuka, menurut Prof. Amheka, diharapkan bisa tercipta kampus yang lebih beragam, yang mencerminkan kondisi sosial dan ekonomi masyarakat.

“Oleh karena itu, kami sangat mendukung perguruan tinggi yang membuka kesempatan lebih luas dengan proses seleksi yang adil dan transparan,” tambahnya.

Acara ini juga menghadirkan Wakil Rektor 1 Universitas Nusa Cendana Kupang, Prof. Dr. drh. Annytha I.R. Detha, M.Si, dan Rektor Universitas Katolik Widya Mandira Kupang, Pater Dr. Philipus Tule, SVD, yang berbagi pandangan mengenai peran perguruan tinggi dalam mewujudkan pendidikan yang lebih inklusif dan adaptif.

Wakil Rektor 1 Undana Prof. Annytha, menyoroti pentingnya pembukaan lebih banyak program beasiswa untuk mendukung mahasiswa dari berbagai latar belakang sosial ekonomi.

“Di Undana, kami berkomitmen untuk membuka lebih banyak peluang bagi mahasiswa dari keluarga kurang mampu dengan berbagai program beasiswa dengan tigas jalur penerimaan yaitu Seleksi Nasional berdasarkan Prestasi, Seleksi Nasional berdasarkan Tes dan Jalur Mandiri. Dengan begitu, mereka tidak akan terhalang oleh keterbatasan ekonomi untuk mengejar impian dan meraih pendidikan tinggi,” kata Prof. Annytha.

Menurutnya, dengan adanya beasiswa dan fasilitas yang memadai, perguruan tinggi dapat memberikan akses yang lebih luas bagi generasi muda di NTT untuk mendapatkan pendidikan yang berkualitas.

Di sisi lain, Rektor Unwira Kupang Pater Dr. Philipus Tule, menekankan bahwa Perguruan Tingginya juga tengah mempersiapkan diri untuk menghadapi tantangan yang semakin kompleks dalam dunia pendidikan. Lebih lanjut, Pater Philipus menambahkan bahwa perguruan tinggi yang dipimpinnya terus beradaptasi dengan kebutuhan pendidikan tinggi yang semakin dinamis serta tuntutan dunia kerja dan masyarakat yang terus berkembang. Ia menambahkan bahwa Unwira Kupang terus berkomitmen untuk mengembangkan sistem pendidikan yang inklusif, termasuk bagi mahasiswa dengan disabilitas. Pada tahun 2021 dan 2022, Unwira Kupang berhasil meluluskan dua mahasiswa disabilitas di bidang arsitektur yang tidak hanya lulus tepat waktu, tetapi juga meraih IPK yang membanggakan.

“Kami bangga bahwa kedua mahasiswa ini berhasil menunjukkan bahwa keterbatasan fisik tidak menghalangi mereka untuk meraih pendidikan tinggi dengan prestasi yang baik,” ujarnya.

Pesan utama yang diangkat dalam dialog ini adalah bahwa melalui proses penerimaan mahasiswa yang adil, terbuka, dan inklusif, setiap calon mahasiswa memiliki kesempatan yang sama untuk meraih pendidikan tinggi dan mewujudkan kampus impian mereka. Oleh karena itu, penting bagi calon mahasiswa untuk tidak merasa terhambat oleh kondisi sosial-ekonomi mereka dan percaya bahwa pendidikan tinggi adalah hak yang bisa diakses oleh semua orang.

Prof. Amheka, kembali menegaskan bahwa dunia pendidikan tinggi harus bergerak ke arah yang lebih terbuka dan inklusif. Mereka juga mengajak masyarakat untuk lebih sadar akan pentingnya pendidikan tinggi dalam mempersiapkan generasi muda untuk menghadapi tantangan global yang semakin besar.

“Melalui kerja sama antara perguruan tinggi, pemerintah, dan masyarakat, kami percaya bahwa pendidikan tinggi akan semakin dapat dijangkau oleh semua lapisan masyarakat, terutama di NTT, dan akan memberikan dampak positif bagi pembangunan daerah ini,” tutup Prof. Amheka.

Dengan adanya dialog ini, diharapkan masyarakat semakin menyadari pentingnya pendidikan tinggi yang inklusif dan adaptif, serta dapat memotivasi generasi muda untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Ke depan, diharapkan semakin banyak kesempatan yang terbuka bagi masyarakat NTT untuk mengakses pendidikan yang berkualitas, sehingga mereka dapat berperan aktif dalam membangun daerah dan bangsa.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hubungi kami di : tel:085959344617

Kirim email ke kamilldiktixv@gmail.com