Jakarta lldikti15.kemdikbud.go.id– Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XV Prof. Dr. Adrianus Amheka, S.T., M.Eng hadir dalam kegiatan silaturahmi dan panel diskusi antara Presiden RI bersama Rektor PTS serta PTN, yang digelar di Istana Negara pada Kamis 13 Maret 2025. Pertemuan ini juga dihadiri oleh Menteri Koordinator, Wakil Menteri, Kepala LLDIKTI I-XVII serta pimpinan PTN dan PTS dari seluruh Indonesia.

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktisaintek ) Prof. Brian Yuliarto, Ph.D. dalam laporannya menyampaikan bahwa kegiatan tersebut dihadiri oleh 184 rektor PTN dari seluruh Indonesia, perwakilan rektor dari 40 PTS, 18 perguruan tinggi keagamaan, serta perwakilan dari 17 LLDIKTI di seluruh Indonesia. Saat ini, terdapat 4.416 perguruan tinggi di Indonesia, yang terdiri dari 125 PTN, 2.812 PTS, 1.309 PT keagamaan, dan 170 PT kedinasan. Total mahasiswa aktif yang terdaftar mencapai 9,967 juta orang, dengan jumlah dosen sebanyak 30.367. Namun, hanya sekitar 25% dari dosen yang telah lulus program doktor, dan hal ini menjadi perhatian khusus bagi Kemendiktisaintek untuk meningkatkan kualitas pendidikan. Salah satu program yang diusung adalah mengirimkan lebih banyak dosen untuk mengambil program S3 agar kualitas pendidikan tinggi di Indonesia dapat semakin meningkat.
Prof. Brian Yuliarto, juga mengajak seluruh pimpinan perguruan tinggi yang hadir untuk menjadikan pertemuan ini sebagai titik tolak dalam mempererat kolaborasi dan kerja sama. Semua arahan dan pandangan yang disampaikan oleh Presiden RI perlu dijadikan referensi dalam langkah-langkah kedepan yang akan diambil oleh perguruan tinggi di Indonesia.
Mari kita bersama sama menyambut era gemilang dan menjadikan perguruan tinggi sebagai penopang kemajuan indistri maju di tanah air ujar, Prof Brian
Dalam sambutannya, Presiden RI, Prabowo Subianto, menyampaikan bahwa pertemuan ini adalah kesempatan untuk memberikan penjelasan mengenai apa yang telah dan akan dikerjakan, baik di dalam negeri maupun dalam konteks global. Beliau juga menekankan pentingnya pemahaman terhadap dinamika yang terjadi di dunia, karena hal tersebut tentunya akan memengaruhi Indonesia. Presiden mengajak seluruh hadirin untuk menyambut era gemilang ini dengan semangat yang tinggi dan menjadikan perguruan tinggi sebagai penopang utama kemajuan industri dan kemajuan bangsa Indonesia secara keseluruhan.

“saya mengundang saudara-saudara sore hari ini untuk memberikan penjelasan tentang apa yang sudah kita kerjakan, apa yang akan kita kerjakan dalam waktu mendatang, dan keadaan yang berlaku dibangsa kita dan keadaan yang berlaku di tingkat global dunia. Karena apa yang terjadi di dunia akan mempengaruhi kita sehingga kita patut untuk memahami apa yang sudah terjadi” ungkap Prabowo
Pertemuan ini mencerminkan komitmen pemerintah dalam memperkuat sektor pendidikan tinggi Indonesia agar mampu berkontribusi lebih besar dalam mendorong pertumbuhan industri di tanah air dan menghadapi tantangan global.
Selain itu diharapkan agar Perguruan Tinggi di Indonesia dapat terus berinovasi dalam mengembangkan kurikulum,riset dan program pendidikan yang relevan dengan kebutuhan zaman terutama di era digital dan industri.
Sebelum mengikuti pertemuan silahturami bersama Presiden RI, Kepala LLDikti Wilayah XV menghadiri pertemuan bersama Menteri kemendiktisaintek yang dihadiri juga oleh seluruh Kepala LLDikti se-Indonesia bertempat di Kantor Gedung D Kemendiktisantek, guna membahas mengenai langkah-langkah strategis untuk menjadikan perguruan tinggi di Indonesia lebih maju dan sejahtera.
Prof. Brian menyampaikan tantangan besar yang dihadapi Indonesia dalam mengembangkan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) dan Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Salah satu tujuan utama adalah untuk menghasilkan mahasiswa yang siap berkontribusi dalam perkembangan industri Indonesia melalui berbagai sektor. “Kami perlu memastikan bahwa setiap perguruan tinggi dapat menghasilkan lulusan yang relevan dengan kebutuhan pasar dan siap menghadapi tantangan global,” ujarnya

Pada kesempatan tersebut Kepala LLDikti Wilayah XV menyampaikan bahwa perlu di lakukan gebrakan strategi pada perguruan tinggi di wilayah Timur. “mohon arahannya bapak Menteri, harus ada semacam strategi atau gebrakan strategi apalagi melihat perguruan tinggi zonasi indonesia timur. ada giat tersendiri dari strategi kebijakan untuk memastikan disparitas kualitas betul betul di lihat”, Ujar Prof. Amheka.
Diakhir diskusi Prof. Brian menyampaikan bahwa “kondisi kampus atau universitas atau perguruan tinggi serta kondisi dosen sebagaimana kita coba sesuaikan aturan sehingga teman-teman dosen itu bisa berkuliah lanjut, barangkali bagus juga kalau beasiswanya parsial, setengah dari yayasan dan setangah dari kita. sehingga jumlahnya lebih banyak yang bersekolah”, ungkapnya