Kepala LLDIKTI Wilayah XV : KIP Kuliah Tak Terdampak Efisiensi Anggaran

Kota Kupanglldikti15.kemdikbud.go.id – Kepala LLDIKTI Wilayah XV Prof. Dr. Adrianus Amheka, ST., M.Eng mengatakan, Program Beasiswa KIP Kuliah yang sudah berjalan selama ini, tidak terdampak terhadap efisiensi anggaran yang sedang dijalankan oleh pemerintah pusat saat ini. Hal itu disampaikannya dalam acara “Dialog Kupang Pagi“ di Studio  RRI Pro 1 Kupang, Senin, 24 Februari 2025.

“Kemendiktisaintek memastikan beasiswa KIP Kuliah tidak terdampak efisiensi anggaran. Perguruan Tinggi diharapkan tetap menjaga kualitas pendidikan dan berperan sebagai motor penggerak pembangunan”, ucap Prof. Adrianus.

Lebih lanjut beliau mengatakan efisiensi anggaran di Kemendiktisaintek difokuskan pada aspek non-substansial seperti kegiatan seremonial dan rapat yang dapat dilakukan secara daring.  Kualitas pendidikan dan aksesibilitas tetap dijaga.

“Kemendiktisaintek akan berdiskusi ulang dengan Kementerian Keuangan terkait alokasi anggaran, memperhatikan strategi perguruan tinggi dan prioritas nasional”, ujar Prof. Adrianus.

Prof. Adrianus juga mengimbau Perguruan Tinggi Swasta (PTS) untuk tidak menaikkan UKT karena dampak efisiensi anggaran tidak signifikan bagi PTS yang nirlaba dan tidak memiliki Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP). Namun Pemerintah tetap memberikan berbagai bantuan kepada PTS.

Hadir pula dalam acara interaktif yang bertajuk “ Dialog Kupang  Pagi “ tersebut  Rektor Universitas Nusa Cendana, Prof. Dr. drh. Maxs Sanam, M.Sc dan Wakil Direktur II Poltekkes Kemenkes Kupang Karolus Ngambut, SKM., M.Kes.

Prof. Maxs menjelaskan, pemangkasan anggaran pendidikan sebesar 22,5 triliun rupiah yang dialokasikan ke perguruan tinggi negeri, termasuk Universitas Nusa Cendana yang memiliki DIPA sebesar Rp. 410 miliar.  Meskipun gaji dosen dan tunjangan tetap dibayarkan, pemangkasan ini berdampak pada operasional dasar universitas, seperti gaji cleaning service dan security, listrik, air, dan dana operasional fakultas.

Meskipun ada pemotongan anggaran, Undana berkomitmen untuk tetap menjalankan layanan pendidikan kepada mahasiswa dan berupaya mencari solusi win-win solution dengan pemerintah.

“Kita akan fokuskan kepada layanan Pendidikan karena ini penting dan juga layanan untuk mahasiswa yang juga sangat penting”, ujar Prof. Maxs.

Sementara Karolus Ngambut menjelaskan Poltekkes Kemenkes Kupang yang merupakan Satker BLU di bawah Kementerian Kesehatan, mengalami pengurangan pagu anggaran dari 101M menjadi 70M di tahun 2025. Efisiensi difokuskan pada layanan operasional dan penelitian, sementara pendidikan dan pengajaran tetap diprioritaskan.

“Meskipun terjadi efisiensi anggaran, Politekkes Kemenkes Kupang tetap mengalokasikan dana riset dosen dari anggaran BLU dan mempertahankan program beasiswa bagi mahasiswa”, ucap Karolus.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hubungi kami di : tel:085959344617

Kirim email ke kamilldiktixv@gmail.com