Kab. Ende, lldikti15.kemdikbud.go.id – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLdikti) Wilayah XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka, ST., M.Eng mengadakan pertemuan silaturahmi dengan Wakil Bupati Pemerintah Kabupaten Ende Erikos Emanuel Rede untuk membangun kolaborasi PTS dengan Pemda. Kolaborasi itu salah satunya bertujuan untuk mensukseskan penerapan MBKM dengan mendukung klasterisasi komoditas unggulan daerah.
Jalinan kerjasama diawali dengan pertemuan singkat yang dihadiri oleh Wakil Bupati yang didampingi Asisten 1 Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat, Kabag Umum Setda Kabupaten Ende, Kepala LLDikti didampingi Kapokja Sumber Daya, Rektor Universitas Flores, Ketua STPM St. Ursula bertempat di Rumah Jabatan Wakil Bupati Ende.
Kepala LLDikti menyampaikan kepada Wakil Bupati dan jajarannya bahwa berbagai aspek permasalahan di daerah dapat di atasi bersama melalui kolaborasi pemerintah daerah bersama Perguruan Tinggi. Kolaborasi pembangunan daerah dengan menuntaskan persoalan yang ada dengan pendekatan yang berbasis riset dan inovasi terbuka lebar melalui Hibah Kompetitif Matching Fund atau dana padanan dari pemerintah maupun sektor swasta. Matching Fund adalah program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dalam upaya penciptaan kolaborasi dan sinergi strategis antara Perguruan Tinggi dengan Industri. Dana padanan ini menjadi penguatan kolaborasi antara kedua belah pihak melalui platform Kedaireka, dimana teknis kolobarasi dukungan dana yang diberikan oleh Dunia Usaha Dunia Industri (DUDI) akan didampingi dengan sejumlah dana yang diberikan oleh Kemdibudristek dengan rasio 1:1 atau bisa lebih besar padanan dana dari Kemdikbudristek sesuai dengan peruntukan, namun hal ini case by case. Di tahun 2022, tersedia dana matching fund namun Perguruan Tinggi Swasta di NTT masih belum memanfaatkan peluang kesempatan bantuan pemerintah tersebut dan diharapkan di tahun 2023 ini bisa ada pengajuan dari PTS dari NTT, jelasnya.
“Perguruan Tinggi menjadi salah satu tempat yang efektif untuk menganalisa sejumlah permasalahan yang terjadi di daerah. Komoditas unggulan seperti vanili, kakao, kopi dan lainnya dapat menjadi fokus program kolaborasi untuk peningkatan value chain. Hal ini dapat dimanfaatkan oleh berbagai pihak seperti industri lokal, komunitas bahkan Pemerintah Daerah untuk mengeluarkan kebijakan-kebijakan yang efektif untuk masyarakat sekaligus mengembangkan komoditas unggulan daerah melalui klasterisasi dengan dukungan Perguruan Tinggi yang ada di wilayah Flores,” ucap Prof. Adrianus.
Pada kesempatan itu Wakil Bupati juga menjelaskan, adanya program co-firing yang merupakan bagian dari transformasi PLN untuk mendukung program peningkatan bauran energi baru terbarukan 23 persen hingga 2025. PLN memulai program co-firing di Ende pada tahun lalu. Melalui program ini, PLN melatih warga setempat untuk mengolah sampah biomassa menjadi semacam pelet dengan membangun tempat pengolahan sampah. Sampah yang dijadikan pelet ini berasal dari sampah sisa masakan, dedaunan, sampah rumput dan organik lainnya. Pemda Ende menyambut baik dukungan LLDikti Wilayah XV dan PTS dalam membangun jalinan kerjasama melalui platform MBKM, dan Erikos Rede memastikan Pemda Ende siap melanjutkan dalam pembicaraan teknis operasional ke depan, tegasnya.
Sumber: Humas LLdikti XV.