Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XV Gelar Penguatan Kapasitas Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual Bagi PTS Lingkup LLDIKTI XV Tahun 2024

Kota Kupanglldikti15.kemdikbud.go.id – Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) Wilayah XV menggelar  Kegiatan Sosialisasi dan Penguatan Kapasitas Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS), pada tanggal 25 s.d 26 Juni 2024 bertempat di Hotel Neo Aston, Kota Kupang, dikuti peserta sebanyak 65 orang yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan anggota Satgas PPKS dari 58 PTS lingkup LLDikti Wilayah XV Kupang, bertujuan untuk meningkatkan kemampuan sekaligus mendorong percepatan pembentukan Satgas PPKS pada PTS lingkup LLDIKTI XV.

Kegiatan selama dua hari tersebut  diikuti dengan seksama oleh PTS lingkup LLDikti XV baik yang telah membentuk Satgas PPKS maupun yang saat ini sementara berproses untuk pembentukan melalui pendaftaran admin portal PPKS, penetapan calon pansel  dan pansel aktif   menghadirkan narasumber yaitu Tim dari Pusat Penguatan Karakter Kemdikbudristek berkolaborasi dengan fasilitator nasional  Maria Filiana Tahu, S.Sos., M.Hum yang juga sebagai Direkur YABIKU NTT, memberikan materi terkait Pemahaman Kekerasan Seksual; Kemampuan Pendampingan dan Pemberian Layanan Pertama; Pemetaan Sumber Dukungan dan teknis pengelolaan Portal PPKS dan LMS.

Sebagai pemantik awal diskusi hadir Prof. Alimatur Qibtiyah, S.AG., M.Si., PH.D, dari Komisioner Komnas Perempuan menyajikan materi  “Mewujudkan Kawasan Bebas dari kekerasan (Perspektif Keberpihakan terhadap Korban di Satuan Pendidikan dan lingkungan kerja“) Aris Maulana, SH., M.Hum dari Inspektorat Jenderal Kemdikbudristek memberikan gambaran terkait “Mekanisme penanganan tindak kekerasan di lingkungan Pendidikan Tinggi. LLdikti juga mengundang Dr. Simpleksius Asa, SH., MH selaku Ketua Satgas PPKS Universitas Nusa Cendana guna memberikan “Praktik Baik Penanganan Kekerasan dan Kekerasan Seksual pada Perguruan Tinggi.”  

Kepala Bagian Umum LLDIKTI Wilayah XV Abdurrahman Abdullah dalam arahannya saat membuka kegiatan mengatakan “dimana adanya relasi kekuasaan disitu maka berpeluang terjadinya kekerasan. Menurutnya antara dosen dengan mahasiswa sementara kuliah saja kita takut bertanya juga, maka  itu adanya relasi kekuasaan, antara dosen dan juga mahasiswa.”

Dikatakannya “bisa jadi kekerasan seksual yang terjadi di kampus tidak bisa terungkap atau diangkat di permukaan karena bisa saja terjadi adanya ketimpangan relasi kekuasaan. sehingga apapun yang dilakukan tidak dapat di laporkan. jika di laporkan maka di ancam” ujarnya.

Ia menekankan bahwa kekerasaan seksual itu tidak memandang siapa yang jadi objek dan siapa yang jadi subjek. bisa saja kita semua menjadi salah satu di antaranya. selama ini kita berfikir bahwa kekerasan hanya bisa di alami oleh mahasiswa, tapi sebenarnya tidak, ungkapnya

“Saya minta kepada semua perguruan tinggi wajib punya Satgas, karena ini adalah amanat dari Regulasi yaitu Permendikbudristek No. 30 tahun 2021 yang mengatur tentang Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual PPKS, agenda ini menjadi perhatian khusus di setiap perguruan tinggi lingkup LLDikti XV bagi yang sudah sampai ke calon pansel, pansel aktif, admin portal atau bahkan belum sama sekali berproses. Karena lebih baik kita cegah. kalau memang sudah terjadi mari kita bantu tangani. disitulah tugas penting dari Satgas untuk menjadi sarana wadah untuk korban bisa melaporkan,” tegasnya

Kegiatan yang berlangsung selama dua hari ini juga dilakukan dengan membentuk kelas pararel, yang dimana peserta di bagi menjadi 2 Kelompok masing-masing terdiri dari 30-32 peserta. di dalam kelas pararel tersebut diberikan materi dari Tim Pusat penguatan karakter dan fasilitator nasional terkait apa saja hal-hal penting yang perlu diketahui mengenai pengenalan pemahaman kekerasan seksual.

Didalam kelas pararel juga di berikan pengetahuan melalui “Games” yang berhubungan dengan perilaku saat kita menjadi korban atau perilaku saat kita menjadi seorang pelaku, bagaimana respon kita saat terjadi situasi yang mungkin dihadapi oleh satuan tugas PPKS. Dengan begitu dapat mempermudah diskusi kelas dengan saling memberikan masukan dan opini masing-masing.

Dalam kegiatan ini peserta juga diberikan bimbingan teknis terkait pengelolaan Akun Portal PPKS dan LMS. untuk membantu para Satgas PPKS yang ada di kampus agar tidak melakukan kesalahan-kesalahan teknis yang menjadi terhambatnya pembentukan Satgas.

Koordinator Sekretariat Satgas PPKS LLDikti Wilayah XV Jasinta Florentina P. Swan, S.Pd.,M.Si mengatakan Satgas menjadi garda terdepan dalam usaha pencegahan dan penanganan kekerasan seksual di lingkungan kampus. “Kami mengundang 58 PTS hadir secara langsung agar mereka benar-benar dibekali dengan pengetahuan yang diperlukan, sehingga setelah selesai dari sini dengan berbekal pengetahuan yang diperoleh maka satgas PPKS sudah bisa melaksanakan tugasnya dan memastikan bahwa setiap pelanggaran yang terjadi ditindak tegas sesuai aturan yang ada” tegasnya.

Saya berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mendorong seluruh PTS Lingkup LLDikti Wilayah XV untuk segera mempercepat pembentukan satgas. Untuk LLdikti wilayah XV tercatat saat ini 10 PTS telah membentuk Satgas, 15 PTS telah memiliki calon pansel dan pansel aktif, 21 PTS sudah mendaftar dan memiliki admin Portal PPKS dan terdapat 12 PTS yang belum berproses. Kami berharap sampai dengan bulan Agustus 2024 di LLDikti XV sudah terbentuk 48 Satgas PPKS, karena ada PTS yang tidak dapat membentuk Satgas karena jumlah mahasiswa dibawah 100 orang dan ada pula PTS yang masih dalam status pembinaan.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hubungi kami di : tel:085959344617

Kirim email ke kamilldiktixv@gmail.com