Kota Kupang, lldikti15.kemdikbud.go.id – Dalam rangka merancang strategi-strategi terkait peningkatkan mutu Perguruan Tinggi yang ada di NTT, maka Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XV menggelar Rapat Koordinasi Peningkatan Mutu Perguruan Tinggi yang dihadiri oleh berbagai perwakilan institusi pendidikan tinggi, Ketua Yayasan, dan pemangku kepentingan terkait. Kegiatan ini berlangsung selama dua hari yakni pada tanggal 17-18 September 2024 di Hotel Aston, Kupang.

Kepala LLDIKTI Wilayah XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka., ST., M.Eng, dalam sambutannya mengungkapkan, tujuan dari kegiatan ini adalah untuk meningkatkan kualitas dalam perguruan tinggi sehingga mampu menciptakan daya saing yang besar khususnya juga dengan memperhatikan tata kelola manajemen perguruan tinggi baik dari aspek kesejahteraan, aktivitas akademika melalui penguatan pencitraan atau kolaborasi. “Peningkatan kualitas pendidikan tinggi sangat penting, terutama dalam konteks era digital saat ini. Perguruan tinggi harus memperkuat kolaborasi dan inovasi untuk meningkatkan akreditasi serta mutu lulusan,” ucapnya.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi NTT Ambrosius Kodo, S.Sos., M.M., hadir mewakili Penjabat Gubernur untuk memberikan sambutan sekaligus membuka kegiatan yang ditandai dengan pemukulan gong. Beliau menyampaikan pentingnya peran pendidikan tinggi dalam membangun kualitas sumber daya manusia untuk kemajuan bangsa. “Jumlah penduduk Indonesia yang besar tidak diimbangi dengan kualitas yang baik, sehingga peran pendidikan tinggi sangat penting dalam membangun kualitas sumber daya manusia”, ujar Ambrosius.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Prof. Dr. rer. Nat. Abdul Haris, M,Si. memberikan sambutan melalui rekaman singkat. Abdul menekankan pentingnya kolaborasi dan peran perguruan tinggi swasta dalam mengatasi tantangan global, terutama dalam konteks memperluas akses ke pendidikan tinggi di Nusa Tenggara Timur. Abdul juga menyoroti perlunya peningkatan kualitas dan penguatan pendidikan tinggi, dan menyarankan penggunaan teknologi digital dan pembelajaran jarak jauh untuk mencapai daerah yang terisolasi.

Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Tatang Muttaqin, S.Sos., M.Ed., Ph.D. hadir memberikan sambutan mewakili Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek. Dalam sambutannya beliau menyampaikan rencana pembangunan jangka panjang nasional tahun 2025-2045 yang didalamnya terdapat tahapan-tahapan bagaimana untuk mencapai satu tahun Indonesia emas, adapun tahapan tersebut yaitu penguatan fondasi transformasi, akselerasi transformasi, Ekspansi global, dan Perwujudan Indonesia Emas 2045. Dikatakannya, penting agar memastikan sebagian besar penduduk usia produktif memiliki pendidikan menengah ke atas untuk meningkatkan produktivitas dan membantu Indonesia mencapai status negara berpendapatan menengah.

Pada hari pertama, LLDIKTI XV mengundang dua narasumber yakni Anggota DPD RI IR. Abraham Liyanto yang memaparkan materi mengenai Tantangan Sumber Daya Manusia NTT Sebagai Tenaga Kerja Potensial Untuk Mencapai Indonesia Emas. Menurutnya, jika NTT ingin keluar dari kemiskinan maka harus peduli akan kesehatan. “Banyak lulusan atau sarjana kita dari desa, tapi tidak kembali ke desa atau kampungnya untuk membangun. Permasalahan ini sangat berpengaruh pada tingkat kesehatan di desa,” ungkapnya.
Setelahnya, paparan dilanjutkan oleh Inspektur Jenderal III Kemendikbudristek Masrul Latif, S.IP.., M.Si mengenai Transparansi dan Akuntabilitas Penggunaan APBN di PTS yang disampaikan secara daring melalui zoom meeting. Dikatakannya, salah satu masalah yang ditemui adalah Perguruan Tinggi belum optimal dalam melaksanakan verifikasi dan validasi data pendaftar program PIP (Program Indonesia Pintar) Pendidikan Tinggi.

Pada hari kedua, para peserta mendapatkan kesempatan untuk mendalami implementasi Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 dan kebijakan akreditasi perguruan tinggi, yang merupakan regulasi terbaru dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia. Materi ini dipaparkan oleh Anggota Dewan Ekskutif BAN-PT, Prof. Agus Setyo Mutohar, ST, M.Eng.Sc, Ph.D. Dalam pemaparan materinya ia menyampaikan bahwa sumber daya manusia yang unggul harusnya dihasilkan oleh perguruan tinggi yang unggul juga.
“Permendikbudristek Nomor 53 Tahun 2023 rohnya ada pada penjaminan mutu pendidikan tinggi, yang didalamnya terdapat 4 kerangkan yakni standar nasional pendidikan tinggi, standar pendidikan tinggi, sistem penjaminan mutu dan pangkalan data pendidikan tinggi”, ucap Prof. Agus.

Ketua KADIN (Kamar Dagang dan Industri) NTT, Bobby Lianto, MBA., turut hadir dalam kegiatan ini. Beliau membawakan materi yang membahas tantangan sumber daya manusia (SDM) angkatan kerja di Nusa Tenggara Timur (NTT).
Dalam pemaparannya, Bobby menekankan pentingnya pengembangan keterampilan yang relevan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja di era globalisasi. Ia juga mengidentifikasi beberapa isu kunci, seperti kesenjangan antara pendidikan dan kebutuhan industri, serta perlunya kolaborasi antara institusi pendidikan dan sektor swasta dalam menciptakan program pelatihan yang efektif. Bobby menegaskan bahwa tingginya angka pengangguran dan SDM yang rendah menjadi tantangan untuk kita, mari kita maksimalkan posisi NTT sebagai daerah perbatasan dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah dan menjawab tantangan pasar kerja yang semakin kompetitif.
“Kami sangat semangat dan terbuka kalau universitas memanggil kami untuk membawakan materi atau menjadi pembicara karena kami senang melihat mahasiswa/i yang termotivasi” ujar Bobby.
Dalam kegiatan ini pula, LLDIKTI Wilayah XV memberikan piagam penghargaan kepada PTS-PTS yang berprestasi dalam berbagai kategori. PTS tersebut antara lain:
Universitas Katolik St. Paulus Ruteng mendapatkan penghargaan sebagai pengelola KIPK terbaik tahun akademik 2023/2024 selanjutnya Universitas Flores dinobatkan sebagai pengelola MBKM Mandiri terbaik dan perguruan tinggi dengan jumlah kerja sama kemitraan terbanyak, dengan 238 laporan kerja sama pada tahun 2024.
Universitas Kristen Wira Wacana Sumba diberi penghargaan sebagai PTS pertama lingkup LLDikti XV yang membentuk Satgas PPKS dan menerapkan kurikulum yang mendukung Permendikbudristek Nomor 30 Tahun 2021. Sebagai PTS dengan jumlah dosen penerima hibah penelitian dan pengabdian masyarakat terbanyak, serta lulusan sertifikasi dosen terbanyak dari 2021 hingga 2024, piagam penghargaan diberikan kepada Universitas Nusa Nipa sedangkan Universitas Katolik Widya Mandira Kupang dianugerahi penghargaan sebagai perguruan tinggi dengan jumlah jabatan fungsional dosen terbanyak, yakni 219 dosen.
Selanjutnya Universitas Kristen Artha Wacana Kupang mendapatkan penghargaan sebagai PTS dengan jumlah Lektor Kepala dan Guru Besar terbanyak ,sementara itu Universitas Citra Bangsa diakui sebagai PTS Akademik Pengelola Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal terbaik dan untuk PTS Vokasi lingkup LLDikti XV pengelola Sistem Penjaminan Mutu Internal dan Eksternal diberikan penghargaan kepada Akademi Keperawatan St. Elisabeth Lela . Dua PTS lain yang mendapat piagam penghargaan adalah Universitas Muhammadiyah Kupang sebagai PTS yang menjadi tuan rumah pusat kegiatan LLDIKTI XV Fair tahun 2023, dan Akademi Kebidanan Santa Elisabeth Kefamenanu sebagai PTS pengelola PDDIKTI terbaik dari tahun akademik 2014 hingga 2024.
Diharapkan LLDIKTI XV terus bangkit dan bergerak memajukan pendidikan tinggi di Indonesia dan diwilayah LLDIKTI XV dan dapat menjadi langkah signifikan dalam memastikan bahwa perguruan tinggi di wilayah XV mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.
Ke depannya, LL DIKTI Wilayah XV berkomitmen untuk terus memantau dan mengevaluasi implementasi kebijakan serta memberikan dukungan kepada perguruan tinggi dalam upaya pencapaian standar mutu yang ditetapkan. Dari rapat koordinasi ini diharapkan LL DIKTI dapat terus bangkit dan bergerak memajukan pendidikan tinggi di Indonesia khususnya di wilayah LL DIKTI XV dan dapat menjadi langkah signifikan dalam memastikan bahwa perguruan tinggi di NTT mampu bersaing di tingkat nasional maupun internasional.