LLDIKTI Wilayah XV Gelar Bimtek SPIP Lingkup LLDIKTI Wilayah XV Tahun 2024

Kota Kupanglldikti15.kemdikbud.go.id – Dalam rangka meningkatkan pemahaman dan kemampuan tim SPIP LLDIKTI Wilayah XV dalam mengelola dan menerapkan sistem pengendalian internal yang efektif serta menciptakan tata kelola pemerintahan yang bersih, transparan, dan akuntabel maka LLDIKTI Wilayah XV menggelar Bimtek Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) lingkup LLDIKTI Wilayah XV di Hotel Sotis Kupang pada Kamis dan Jumat, 14-15 November 2024.

Ketua Tim Kerja Pembelajaran dan Kemahasiswaan LLDIKTI Wilayah XV, Benediktus Gaya, S.Pd., MM (Benny) yang membuka kegiatan mewakili Kepala LLDIKTI XV berharap, kegiatan Bimtek SPIP ini merupakan langkah strategis untuk meningkatkan pemahaman dan kemampuan tim SPIP.

“Tujuan utama kegiatan adalah tidak sekadar menekankan kepatuhan prosedural, melainkan juga memperhatikan efektivitas pengendalian internal dalam mencapai tujuan organisasi”, ucap Benny.

Dalam kegiatan ini, LLDIKTI XV mengundang dua orang narasumber yakni Herry Respati dari Biro SDM Kemendikbudristek serta Listyono, Ak,., MM., CCSA., CRGP, dari Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Provinsi  NTT.

Paparan materi diawali oleh Herry Respati dari Biro SDM Kemendikbusristek yang hadir secara daring melalui zoom meeting. Dalam paparannya Herry menjelaskan bahwa SPIP terintegrasi memiliki beberapa perbedaan signifikan dengan versi sebelumnya, terutama dalam hal lingkup dan pendekatan penilaian.  Dalam SPIP terintegrasi, penilaian tidak lagi hanya fokus pada struktur dan proses pengendalian internal, melainkan sudah mencakup aspek yang lebih komprehensif.

”Penilaian kini mencakup empat tujuan utama yakni efektivitas dan efisiensi operasional, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset, dan kepatuhan terhadap regulasi” ujar Herry.

Sementara Listyono dari BPKP Provinsi NTT mengatakan, SPIP memiliki lima unsur utama: lingkungan pengendalian, penilaian risiko, aktivitas pengendalian, informasi komunikasi, dan pemantauan. Menurutnya, lingkungan pengendalian menjadi fondasi utama yang mendasari seluruh sistem, yang mencakup penegakan integritas, komitmen terhadap kompetensi, dan struktur organisasi yang sesuai kebutuhan. Penilaian risiko menjadi langkah penting untuk mengidentifikasi potensi hambatan dalam mencapai tujuan organisasi. 

“Sistem pengendalian harus disesuaikan dengan konteks masing-masing organisasi, tidak bisa serta-merta meniru model pengendalian institusi lain seperti militer atau kepolisian”, tutur Listyono.

Dengan adanya kegiatan bimtek ini, diharapkan tim SPIP LLDIKTI XV dapat bekerja lebih baik, lebih tanggap dalam mengidentifikasi risiko, dan lebih proaktif dalam memberikan solusi pengendalian yang konstruktif.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hubungi kami di : tel:085959344617

Kirim email ke kamilldiktixv@gmail.com