
Kota Kupang, lldikti15.kemdikbud.go.id – Dalam rangka memaksimalkan kolaborasi dan sinergi di antara berbagai pemangku kepentingan, maka LLDIKTI Wilayah XV menggelar kegiatan Pemetaan Mutu Kemitraan Pentahelix dalam Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi yang dilaksanakan di Hotel Sotis Kupang pada Selasa dan Rabu, 25-26 Juni 2024.
Kerjasama Pentahelix adalah model kerjasama yang melibatkan lima sektor utama dalam pembangunan dan inovasi yakni pemerintah, akademisi, bisnis, masyarakat, dan media. Kerjasama Pentahelix berfokus pada menciptakan hubungan yang saling menguntungkan di antara sektor-sektor ini. Tujuannya adalah untuk mempercepat inovasi, pembangunan, dan pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing sektor.
Kepala LLDIKTI Wilayah XV Prof. Dr. Adrianus Amheka, ST., M. Eng dalam sambutannya mengatakan, kerjasama Pentahelix sangat diperlukan dalam meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi untuk menuju program Indonesia Emas 2045. “Kerjasama Pentahelix adalah kebutuhan yang sangat mendesak, tidak bisa dari satu sub sektor Pendidikan Tinggi berjalan secara matang dalam memaksimalkan tujuan kualitas sumber daya manusia tanpa ada kontribusi pihak lain dalam pemerintahan”, ungkap Prof. Adrianus.
“Sehingga memang pentahelix ini adalah kebutuhan mendasar jangka pendek untuk akselerasi capaian-capaian dari sub sector Pendidikan Tinggi untuk peningkatan mutu sumber daya manusia 2030-2045”, ucapnya lebih lanjut.
Prof. Adrianus menyampaikan pula bahwa Pentahelix sebagai suatu wadah untuk mempercepat inovasi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi dengan memanfaatkan keunikan tujuan masing-masing sector. “Setiap pihak yang terlibat pasti semuanya punya keunikan dan orientasi tujuannya masing-masing yang berbeda dan varian tetapi semuanya akan ada dalam suatu wadah pertumbuhan ekonomi dan pembangunan”, tuturnya.
Ketua Tim Kerja Kerjasama, Penelitian, dan Pengabdian Pada Masyarakat LLDIKTI Wilayah XV, Ros Hayati Rosna yang merupakan Ketua Panitia kegiatan dalam laporannya menyampaikan, salah satu program LLDIKTI Wilayah XV untuk meningkatkan mutu Pendidikan Tinggi bagi Perguruan Tinggi yang ada di lingkup LLDIKTI Wilayah XV adalah dengan melaksanakan program Pentahelix. “Penerapan konsep Kerjasama Pentahelix sebagai dasar kolaborasi untuk bekerjasama dalam menciptakan program-program peningkatan mutu Pendidikan Tinggi”, ucapnya.
LLDIKTI Wilayah XV juga mengundang narasumber yakni akademisi dari Universitas Nusa Cendana Prof. Fredrik Benu serta Tokoh Pendidikan NTT George Michael Paulus.
Prof. Fredrik Benu dalam pemaparannya mengatakan, kualitas manusia Indonesia dapat ditingkatkan dengan pendidkan yang semakin tinggi dan merata, kebudayaan yang kuat, produktivitas yang tinggi serta kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. “Setiap anak yang lahir di 2018 akan menjadi lebih produktif 52 persen ketika ia tumbuh dewasa, dengan catatan mereka menyelesaikan pendidikan dan mendapatkan akses kesehatan yang baik”, ungkapnya.
Sementara George Paulus mengatakan, dalam meningkatkan mutu Pendidikan tinggi harus memiliki elemen berikut yaitu konsepter, yakni Perguruan Tinggi yang berperan sebagai penyumbang ilmu pengetahuan dan teknologi. Expander yakni media yang berperan mempromosikan publikasi dan membangun citra positif. Enabler yakni dunia Industri yang berperan mempromosikan kawasan atau wilayah dan menampung fungsi kawasan. Akselerator yang berperan sebagai penghubung pemangku kepentingan dan masyarakat serta Pemerintah sebagai regulator atau pengawas.
Kegiatan diakhiri dengan penandatanganan Deklarasi Bersama Kemitraan Pentahelix Dalam Rangka Peningkatan Mutu Pendidikan Tinggi di Nusa Tenggara Timur oleh masing-masing sektor. Suka