Universitas Muhammadiyah Kupang Gelar Seminar Nasional Pendidikan dan Call For Paper ke-2

Kota Kupang, lldikti15.kemdikbud.go.id – Dalam rangka Dies Natalis ke-7 Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Universitas Muhammadiyah Kupang, Senin (03/10/2022), menggelar kegiatan Seminar Nasional dengan tema “Penguatan Pendidikan Karakter yang Berbasis Multikultural dalam Proses Pembelajaran untuk Mendukung Tercapainya Kurikulum Merdeka pada Jenjang Pendidikan Dasar” menghadirkan  tiga orang  pembicara yaitu : Prof. Dr. Adrianus Amheka, S.T., M.Eng. (Kepala LLDIKTI Wilayah XV NTT) , Dr. Imam Mujahid, M.Pd (Pakar Pendidikan Karakter UIN Raden Mas Said Surakarta) dan DR. Zainur Wula, SPd. MSi (Rektor Universitas Muhammadiyah Kupang). Sebagai moderator adalah Muhamad Rusadi Letasado, S.Pd., M.Pd. (Ketua UPT PPL Universitas Muhammadiyah Kupang). Kegiatan dilakukan di Aula UMK diikuti oleh civitas akademi UMK, para dosen dan mahasiswa program studi PGSD serta pakar dan pemerhati pendidikan.

Rektor UMK DR. Zainur Wula,S.Pd. MSi. Dalam sambutannya saat membuka kegiatan mengatakan tema penguatan karakter yang diangkat dalam seminar ini sangatlah bagus. Belajar dari berbagai masalah yang dialami di belahan bumi saat ini termasuk di Indonesia, salah satu penyebabnya adalah soal karakter. Akan jadi suatu malapetaka yang besar jika karakter kita lemah. Pendidikan karakter yang kita dapat selama ini masih sebatas pengetahuan. Kita perlu lebih banyak belajar lagi bagaimana menjadi orang Indonesia yang berkarakter.

Saya berharap kegiatan ini diikuti dengan semaksimal mungkin oleh para peserta. Saya mengajak kita semua yang hadir saat ini untuk banyak belajar dari orang-orang yang yang sudah sukses agar dapat memberi warna tersendiri untuk kemajuan pribadi kita maupun kemajuan universitas kita tercinta dan terlebih lagi keteladanannya membekas pada peserta didik agar mereka nantinya menjadi guru yang terbaik didaerah ini dan juga dinegeri ini, demikian harapan Zainur.

Prof. Dr. Adrianus Amheka, S.T., M.Eng dalam pemaparannya menyampaikan “Tantangan kita saat ini bukan tantangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang high tech tapi tantangan kita adalah karakter, kita berada di era revolusi industry 4.0, dengan perkembangan tehnologi yang melejit, kita tidak bisa mengejar teknologi yang bergerak begitu cepat, karena  daya kita terbatas, kemajuan tehnologi jangan sampai melupakan karakter dan nilai luhur kita,” ungkap Adrianus.

Dalam pemaparannya, Prof. Adrianus juga menyampaikan kebijakan Kementrian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi berkaitan Merdeka Belajar Kampus Merdeka sebagai jalan pembentukan karakter bangsa sejak usia sekolah.

Menurutnya, penguatan karakter tidak saja didapat di bangku pendidikan tapi lebih banyak diperoleh dari pengalaman menjalani kehidupan. Pendidikan karakter dalam kaitannya dengan kurikulum Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) menjadi pilar penting dalam rangka mentranformasikan kebijakan Kementerian dan mempersiapkan anak didik kita menjadi anak-anak yang berdaya saing di tahun 2045 ujar Adrianus.

Kata kuncinya adalah pluralisme, karakter dan multikultural. MBKM menjadi motor penggerak untuk mencapai sasaran dan tujuan Kemendikbudristek mengasilkan peserta didik yang berkarakter baik sesuai dengan nilai luhur Pancasila dan UUD 1945. Karakter yang kuat akan membentuk multikultural, kalau karakternya lemah jangan bicara multikultural karena multikultural adalah suatu wadah.  Di era 5.0 kita perlu penguatan karakter bukan hanya karakter low great thinking tapi smart thingking karakter dalam super smart society. demikian ditegaskan Prof. Adrianus.

Dr. Imam Mujahid, M.Pd. dalam pemaparannya mengatakan “Pendidikan multikultural mencakup tiga hal yaitu Demokrasi, Pluralisme dan Humanisme”. Kemajuan tehnologi yang tinggi bisa menggilas karakter kita karena itu perlu penguatan karakter. Untuk punya karakter yang kuat kita perlu terus belajar sepanjang hayat. Karakter yang adaptif adalah karakter yang ingin tahu, dan menyesuaikan diri dengan lingkungan.

“Kita harus bisa membangun apa yang menjadi karakter khas dari masyarakat di Kota Kupang ini. Karakter juga harus dikembangkan dari pendidikan yang holistik dengan konsep multiple intelligence,” ungkap Imam. Sementara itu Rektor UMK Dr. Zainul Wula, S.Pd., M.Si. dalam paparannnya menyampaikan “Globalisasi tidak bisa dihindari karena kemajuan Iptek apalagi di era revolusi 4.0. Karakter adalah kebutuhan dasar manusia yang harus dibentuk dan diatur. Pendidikan berkarakter mengedepankan keteladanan Pemimpin yang baik memberikan keteladanan, tanggung jawab, kepedulian dan 9 karakter lainnya wajib ditanamkan dalam diri anak didik” ujar Zainul.

Sumber: Humas LLdikti XV.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Hubungi kami di : tel:085959344617

Kirim email ke kamilldiktixv@gmail.com