Kupang, NTT – Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKES) Maranatha Kupang menggelar Rapat Senat Terbuka dalam rangka Wisuda dan Angkat Sumpah Lulusan Program Sarjana Keperawatan, Profesi Ners, Diploma III Keperawatan, dan Diploma III Kebidanan pada Kamis (12/06/2025). Sebanyak 256 wisudawan/i resmi dikukuhkan dalam acara yang berlangsung khidmat dan penuh haru tersebut.

Ketua STIKES Maranatha Kupang, Awaliyah M. Suwetty, S.Kep., Ns., M.Kep., dalam pidato wisudanya menyampaikan kebanggaannya atas pencapaian para lulusan. “Kami bersyukur atas terlaksananya wisuda dan pelantikan ini. Hari ini, 256 wisudawan/i telah menyelesaikan studinya,” ujarnya. Awaliyah menambahkan bahwa STIKES Maranatha Kupang telah melahirkan kurang lebih 3.750 alumni yang kini tersebar di berbagai instansi pemerintah, swasta, bahkan hingga ke luar negeri.
Pada kesempatan itu, Awaliyah juga menekankan komitmen STIKES Maranatha dalam mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) kesehatan yang profesional, unggul, dan berlandaskan kasih. “Kami terus berupaya meningkatkan kualitas, salah satunya dengan mendorong dosen untuk melanjutkan pendidikan. Saat ini, satu dosen telah meraih gelar doktor dan dua kandidat doktor sedang menempuh pendidikan,” ungkapnya.
Pesan dan Harapan dari Yayasan dan LLDikti
Ketua Yayasan Maranatha NTT, Alfriets Selan, dalam sambutannya menyampaikan pesan mendalam kepada para wisudawan/i. Ia mengibaratkan proses pendidikan seperti bibit kurma yang tumbuh di bawah batu besar, yang harus berjuang menguatkan akar sebelum akhirnya mampu menghempaskan batu dan tumbuh kokoh.
“Toga yang kalian kenakan melambangkan perjuangan, pengorbanan, dan kesabaran selama masa kuliah. Jangan takut menghadapi rintangan, karena tantangan adalah bagian dari proses yang akan membuat kalian tumbuh kokoh,” pesannya.
Pada kesempatan itu, Alfriets Selan juga memberikan selamat kepada Ibu Dr. Roslin Sormin, SST, M.K.M., sebagai doktor pertama di STIKES Maranatha, dan berharap akan lahir lebih banyak doktor dan profesor di masa depan.
Sementara itu, Kepala Lembaga Layanan Dikti Wilayah 15 (LL-DIKTI XV) Nusa Tenggara Timur, yang diwakili oleh Martini Derang selaku Ketua Tim Kerja Perencanaan dan Penganggaran, turut memberikan apresiasi. Ia menekankan bahwa bidan dan perawat adalah garda terdepan dalam pelayanan kesehatan dan mendorong para lulusan untuk terus belajar, menjaga kompetensi, dan menegakkan etika profesi.
“Profesi kesehatan bukan sekadar keterampilan klinis, melainkan tampilan jiwa untuk melayani manusia dengan empati dan ketulusan hati,” tegasnya.
LL-DIKTI XV juga memberikan catatan penting bagi STIKES Maranatha Kupang terkait peningkatan kualitas dosen, kurikulum, sarana prasarana, dan kerja sama dengan stakeholder.
Gubernur NTT: Tenaga Kesehatan adalah Panggilan Hidup
Gubernur Nusa Tenggara Timur, Emanuel Melkiades Lakalena, S.Si., Apt., dalam sambutannya yang penuh semangat, mengucapkan selamat kepada seluruh wisudawan/i. Ia menegaskan bahwa menjadi tenaga kesehatan adalah panggilan hidup yang menuntut kepekaan, kepedulian, dan ketangguhan batin, bukan sekadar profesi.

“Layani setiap pasien seperti melayani orang tua, saudara, atau keluarga sendiri, karena pelayanan tulus dapat memberikan setengah kesembuhan sebelum pengobatan medis,” pesan Gubernur.
Gubernur Melkiades juga mengajak para lulusan STIKES Maranatha untuk menjadi perpanjangan tangan kasih Tuhan dalam setiap tugas dan pelayanan, membawa semangat “Maranatha” sebagai roh pengabdian. Beliau menyoroti tantangan kesehatan di NTT, seperti stunting dan kematian ibu dan anak, dan mengajak lulusan untuk bergabung dalam barisan pengabdian ini.
“Peluang kerja bagi tenaga kesehatan sangat besar, baik di dalam maupun luar negeri,” ungkap Gubernur, dan menambahkan bahwa pemerintah provinsi akan membantu menyiapkan lulusan yang ingin bekerja di luar negeri secara legal. Beliau juga menginformasikan bahwa pemerintah provinsi baru saja menyerahkan 1.380 SK CPNS, dengan sektor kesehatan menjadi salah satu yang paling banyak dibutuhkan.
Suara Perwakilan Wisudawan
Perwakilan wisudawan, Inka Christiani Ngahu Djawa, dalam pidatonya menyampaikan rasa syukur yang mendalam kepada Tuhan Yang Maha Esa dan terima kasih kepada STIKES Maranatha Kupang atas ilmu dan kesempatan yang diberikan.
Ia juga menyampaikan penghargaan tulus kepada orang tua atas dukungan dan pengorbanan, serta kepada para dosen atas bimbingan selama masa studi. Pidato tersebut diakhiri dengan harapan dan ajakan kepada sesama wisudawan untuk mengukir sejarah dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.
Acara wisuda ini menjadi tonggak penting bagi para lulusan STIKES Maranatha Kupang untuk memulai perjalanan profesional mereka dalam mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan.