Kupang, lldikti15.kemdikbud.go.id – Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah XV, Prof. Dr. Adrianus Amheka, ST., M.Eng menghadiri Sosialisasi Beasiswa Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Tahap 2 Tahun 2025 yang digelar oleh Mata Garuda Nusa Tenggara Timur (NTT) bertempat di Aula Eltari Kupang pada Rabu, 2 Juli 2025.
Dengan mengusung tema “Investasi Pendidikan untuk NTT yang Berdaya Saing, Inovatif, dan Merata”, acara ini dihadiri oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Direktur Investasi LPDP Muhamad Oriza serta Kepala Kanwil DJPb Kemenkeu Provinsi NTT Adi Setiawan
Dalam sambutannya, Prof. Adrianus mengenang masa perjuangannya 20 tahun lalu dalam meraih beasiswa, ketika informasi masih terbatas dan akses sangat terbatas, terutama bagi mahasiswa dari daerah.
“Dulu informasi sangat minim. Kita hanya tahu dari brosur atau kabar dari teman. Berbeda dengan sekarang, kalian bisa hadir di ruangan seperti ini, mendapatkan penjelasan langsung dari alumni LPDP dan bisa langsung bertanya. Ini adalah kemewahan yang harus dimanfaatkan,” ujar Prof. Adrianus disambut tepuk tangan meriah peserta.
Ia menyampaikan apresiasi kepada LPDP dan Mata Garuda atas kontribusinya dalam menyiapkan generasi unggul untuk Indonesia Emas 2045, dan mendorong para peserta untuk berani bermimpi besar.
“Tema investasi pendidikan untuk NTT yang berdaya saing, inovatif, dan merata bukan sekadar kata-kata, melainkan filosofi yang akan mengangkat NTT. SDM berkualitas adalah kunci pembangunan ekonomi yang progresif,” tegasnya.
Prof. Adrianus menekankan peran strategis perguruan tinggi dalam membentuk ekosistem riset dan inovasi di daerah, dengan menyiapkan lulusan-lulusan tangguh, baik yang menempuh studi di dalam maupun luar negeri.
“Perguruan tinggi bukan sekadar tempat kuliah dan menghafal teori. Ia adalah pusat inovasi dan motor penggerak transformasi sosial. Mahasiswa harus belajar dengan semangat membangun, bukan hanya mengejar ijazah,” tambahnya.
Ketua Mata Garuda NTT, Maya, menyampaikan rasa syukur atas terselenggaranya acara yang diikuti lebih dari 400 pendaftar hanya dalam waktu 11 jam sejak dibuka.
“Ini menunjukkan antusiasme masyarakat NTT luar biasa terhadap pendidikan. Kami ingin mengubah semangat itu menjadi aksi nyata agar lebih banyak anak muda NTT bisa mengakses pendidikan tinggi,” katanya.
Maya menjelaskan bahwa Mata Garuda adalah organisasi resmi penerima beasiswa LPDP yang menghimpun alumni dan awardee program magister, doktoral, dokter spesialis, dan sub-spesialis dari berbagai perguruan tinggi di dalam dan luar negeri. Organisasi ini memiliki struktur nasional, daerah (MGD), dan internasional (MGI), yang semuanya dipantau oleh Divisi Alumni LPDP Kementerian Keuangan RI.
Maya mengungkapkan bahwa berdasarkan data Divisi Alumni LPDP per 1 Februari 2025, tercatat 1.374 penerima beasiswa LPDP asal NTT yang telah menandatangani kontrak, tersebar di seluruh kabupaten/kota di NTT. Jumlah ini setara dengan 0,03% dari total penduduk NTT di atas usia 10 tahun, dan berkontribusi terhadap 9% lulusan S2 dan S3 di NTT menurut BPS 2024.
“Bidang kesehatan dan pendidikan menjadi yang paling dominan. Ini tentu relevan dengan kebutuhan pembangunan sektor layanan dasar di NTT,” ujarnya.
Ia juga menekankan pentingnya jalur afirmasi yang ditawarkan LPDP bagi daerah tertinggal, termasuk NTT. Jalur ini memberikan beberapa keistimewaan seperti usia maksimal lebih tinggi, persyaratan IPK dan bahasa lebih ringan, serta pelatihan bahasa gratis.
“Kami berharap pemerintah daerah makin aktif mendorong warganya untuk ikut, misalnya dengan sosialisasi di tingkat kabupaten, bimbingan teknis, hingga program tugas belajar,” kata Maya.
Seluruh kegiatan ini bertujuan memperluas akses informasi, meningkatkan kapasitas calon pendaftar, dan memperkuat jejaring profesional antar-alumni. Sebagai bagian dari upaya memperluas jangkauan informasi, Mata Garuda NTT akan melanjutkan kegiatan sosialisasi ini ke Kabupaten Nagekeo pada 5 Juli 2025. Agenda ini merupakan bagian dari komitmen menjangkau wilayah yang masih minim akses informasi.
